TOPMETRO.NEWS – Aliran dana teroris kelompok Al-Qaeda. Setidaknya itulah penemuan Densus 88 masih yang hingga kini masih terus menyelidiki keberadaan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang kini sedang viral itu.
Hasil temuan terbaru, ternyata aliran dana ACT tak hanya mengalir ke kelompok teroris Al-Qaeda, aliran dana itu juga diduga mengalir ke beberapa negara yang aktivitas terorismenya terbilang memiliki status risiko tinggi.
“(Diduga) adanya aliran dana Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke beberapa negara beresiko tinggi yang merupakan hotspot aktivitas terorisme,” kata Kombes Pol Aswin Siregar, Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri kepada pers, Kamis (7/7/2022).
Tak hanya itu, kata Aswin, pihaknya juga telah sedang mendalami sejumlah temuan PPATK.
Salah satunya transaksi dana umat itu ke sejumlah negara.
“Kita juga melakukan pendalaman terhadap segala laporan dari temuan PPATK,” ujarnya.
Sebelumnya 60 rekening atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap atau ACT diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Kini PPATK kembali menghentikan sementara transaksi di 141 Cost, Insurance, Freight (CIF) pada lebih dari 300 rekening milik Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Pemblokiran lebih dari 300 rekening ini telah tersebar di 41 penyedia jasa keuangan.
BACA PULA | Buka Aksi Perdana Truk Makanan ACT
Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya, – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka aksi perdana Food Truck (truk makanan) dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Halaman Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (6/10/2021).
Food truck ini nantinya akan berkeliling membagikan makanan ke warga yang membutuhkan.
Gubernur Edy Rahmayadi sangat mengapresiasi langkah ACT dalam membantu masyarakat dengan membagikan makanan. Apalagi, saat ini banyak masyarakat yang sedang kesusahan lantaran terdampak pandemi Covid-19.
sumber/foto | pojoksatu
reporter | jeremitaran
